Pagi yang indah, diufuk timur matahari mulai merekah, menyembul warna-warni cahaya yang melenakan mata, semburat cahayanya menusuk celah-celah dinding kamar atau melalui jendela-jendela yang terbuka.
Dikamar aku masih berdiam diri, menyaksikan segala geliat pagi bersama matahari yang menjadi aktor utama yang memberikan keindahan pada hamparan langit kota tua dimana aku berdiam diri.. menunggu umur senja perlahan demi perlahan;
Beranjak dari kamar aku menyusuri bibir pantai yang tidak jauh dari tempat aku tinggal. Seiring berjalannya waktu aku melihat disini mulai ada perbedaan; Dari aroma udara yang aku hirup, suasana pantai yang kian semraut dan juga tingkah polah orang-orang yang tidak cinta lingkungan dengan menggrogoti apa saja yang dinilai berharga dan bisa dijadikan uang;
Pantai yang dulunya indah, membuat siapa saja betah, hari ini berubah menjadi tong sampah; tidak ada yang peduli...
Air laut yang dulunya bersih, jernih, hari ini bagai lahan minyak yang siap untuk diolah...
Tidak lagi memberi kehidupan sepertinya...
...
Aku sedih dengan apa yang terjadi pada kota tua ku hari ini...
Kenapa kebahagiaan yang dulu itu cepat berlalu...
Bahagia yang semu...
Kata kebenaran mulai dianggap tabu, dan kepedulian rasanya mulai berkurang, tidak ada lagi tanggung jawab pada peran yang dulunya mati-matian ditanggungkan;
...
...
Masih dipantai, aku berjalan perlahan, berharap sesekali ombak pecah membasahi kaki yang sudah kering-kerontang. Ku pandangi langit diujung laut membiru, ingin ku gapai atau kudatangi untuk bercumbu dengan awan... halusinasi, iya halusinasi di pantai yang sudah tidak lagi memberiku kebahagiaan dan pastinya sekarang tidak lagi membuat aku betah untuk berlama-lama bersenda-rayu dengan ombak-ombak yang pecah dipantai itu;
Terbersit dalam hati aku mulai lelah dengan semua ini, sedih dan kecewa dengan suasana alamku yang sudah tidak memberi bahagia lagi. Kecewa, aku kecewa pada tangan-tangan jahil yang telah merebut bagahia itu-menggantinya dengan seribu belasungkawa pada alam... Sungguh edan kawan... sekarang...
"Aku ingin pulang".