Matahari pagi memberi kabar pada
burung-burung lewat kemilau di kaki Gunung Sumbing pertanda alam perlahan
mulai terang;
Sejenak burung mencercau riang, dan ayampun kembali mengusik; bersahutan
membuat teduh isi hutan atau pedesaan untuk bangkit menunaikan titah yang
dikaitkan pada pagi oleh Kuasa;
Pagi yang hanya sejenak; kemudian-perlahan berlalu pergi
dengan bukti terang semakin menguasa alam.
Menurut tetua adat siapa yang lalai
pada pagi akan rugi seharian;
Tiada hasil mengerja jika jejak-jejak pagi dilanggarkan;
Pun, untung mengikut jika jejak-jejak pagi terus dirunut;
Pagi semakin ditinggalkan oleh siang dan terus
ditinggalkan hingga senja menjemput petang;
Sesal rugi hingga kembali setelah penghujung malam menjadi terang; dan pagi berikutnya menantang;
Pagi lama menghilang; tetap itu sesal walau pagi baru telah digenggam;
***
Seandainya waktu bisa diputar ulang...
Sungguh akan berbeda tentang nasib pada pagi ini dan pagi-pagi berikutnya.
Apa boleh disesali? tentu saja... untuk terus membenah diri
menuju kedamaian hati dan kebenaran haqiqi.
Pagi yang telah ternoda gantikan dengan pagi yang suci mulia
agar sesal tidak terus-terusan menjadi sesal; Salam.